Saat itu, budak sudah dijadikan bran inventaris bagi pemiliknya. Tugas para budak bermacam-macam dan spesifik. Antara lain, budak untuk memasak, mencuci pakaian, menjahit, menenun, memintal, membawa payung, tempat sirih dan tempolong ludah sang nyonya, membukakan jas tuannya, membersihkan rumah, mendayung sampan, membawa senapan, main musik, dan sebagainya. Para budak ini oleh para tuannya dapat diserahterimakan atau dijual kepada orang lain. Dan bila tidak dibutuhkan lagi mereka dijual ke pelelangan umum. Kisah lelang budak ini terjadi juga di gedung Toko Merah, saat bangunan ini menjadi milik janda Gubernur Jenderal VOC Reynier de Klerk, Ny. Sophia Francina Westpalm.
Pada tahun 1786, bangunan Toko Merah ini mencatat sebuah peristiwa mengharukan dari pelelangan budak. Setahun sebelumnya pemilik rumah kembar ini, Sophia Francina Westpalm, meninggal dunia pada akhir 1785 di dalam rumahnya ini. Janda Sophia meninggalkan sejumlah warisan yang sangat besar. Antara lain rumah Toko Merah ini, sebuah rumah lagi di Grogol, serta villa mewahnya di Molenvliet yang kini dikenal dengan gedung Arsip Nasional. Dikisahkan bahwa barang bergerak milik janda kaya raya ini berjumlah tak kurang dari 1.471 buah. Semuanya tercatat rapi dalam buku inventaris miliknya. Seluruh warisan tersebut pada 1786 dilelang di sebuah pelelangan umum. Tentang proses pelelangan harta milik janda Reynier de Klerk ini, dikisahkan sebagai berikut :
Pada hari Sabtu tanggal 28 Januari 1786. Di depan rumah yang besar di tepi Kali Besa. Sakit rasanya menyaksikan para budak dilelang. Sebanyak 181 budak tercatat dalam daftar inventaris, ditambah 11 lainnya dalam daftar tambahan. Mereka berdiri di atas tangga, mengantri menunggu panggilan dan nasib. Petugas lelang lalu memanggil satu persatu lengkap dengan nama dan tugasnya masing-masing. Pertama Josephine, pemain klarinet. Kedua Ariantje van Batavia, pembuat renda, dengan ketiga anaknya. Ketiga Achiles, pembuat tambur dan pemain suling, .... dan seterusnya hingga selesai. Dalam pelelangan ini dilelang pula sebuah orkes lengkap dengan 17 pemain serta peralatan musiknya. Begitulah nasib para budak, inventaris janda kaya Sophia Francina Westpalm dilelang. Mereka meninggalkan bangunan tempatnya mengabdi, pergi terpencar mengikuti majikan baru yanag telah membelinya dalam lelang umum ini. Mereka tetap budak belian.
situasi lelang budak |
by. Salman P
dikutip dari Buku Toko Merah~Thomas B.A
baca juga :
No comments:
Post a Comment